TREN KRIMINALITAS
PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PALEMBANG
Sejak
dahulu kota Palembang memang dikenal memiliki angka kriminalitas yang cukup
tinggi, terutama pada daerah tertentu. Menurut catatan Polresta Palembang angka
kejahatan terus menurun dari tahun ke tahun. Pada 2016 tercatat ada 6643 kasus kejahatan kriminalitas sedangkan
pada 2017 tercatat sebanyak 5873 kasus. Namun tetap saja, masih sering di
dengar kejahatan yang marak terjadi seperti adanya perampokan, pencurian dengan
kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Namun yang
menjadi tren akhir-akhir ini adalah pencurian kendaraan bermotor dengan
kekerasan, terutama yang menimpa supir transportasi online. Fenomena apakah
ini? Mengapa angka kriminalitas jenis ini meningkat dengan pesat?
Memang
pada dasarnya kriminalitas di kota Palembang sudah cukup tinggi, hal ini tidak
lepas dari angka kemiskinan yang tinggi, rendahnya tingkat pendidikan serta
budaya yang ada. Salah satu hal menarik mengenai budaya adalah bahwa setelah
akil balig para pemuda di Palembang diberikan badik (semacam pisau kecil)
sebagi tanda kedewasaan seseorang. Hal ini mungkin merunut pada jaman dahulu,
karena daerah Palembang merupakan kawasan hutan, maka banyak binatang buas
berkeliaran. Sehingga menjadi penting untuk membawa badik guna menjaga diri
dari serangan binatang buas. Budaya ini diteruskan sampai dengan sekarang,
membuat anak muda yang membawa badik yang biasanya diselipkan di pinggang
mereka, secara emosional menjadi lebih berani. Sehingga terkadang mereka
melakukan suatu tindakan tanpa dipikirkan matang-matang terlebih dahulu, lebih
banyak terbawa emosi sesaat. Hal inilah yang tentu saja turut berperan
mempertinggi angka kriminalitas yang ada di kota Palembang.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi sudah membawa perubahan yang
signifikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dahulu hanya dikenal transportasi
angkutan umum seperti bis, metromini, atau ojek. Namun seiring berkembangnya
teknologi, sekarang sudah ada yang disebut dengan ojek online, yaitu
transportasi yang dapat dipesan secara online dengan sistem menjemput calon
penumpangnya. Cukup dengan memainkan jari anda sejenak di layar ponsel, maka
ojek online sudah siap menjemput anda di manapun anda inginkan. Kemudahan teknologi
ini bukan hanya membawa dampak yang baik tetapi juga membawa dampak yang buruk.
Karena menjamurnya ojek online, maka angka kriminalitas terhadap para supir
ojek online ini pun meningkat pesat, seperti yang terjadi di kota Palembang.
Sepanjang
tahun 2017 saja ada banyak kasus yang terjadi berupa perampasan kendaraan
bermotor yang terjadi kepada ojek online. Hal ini tentu tidak lepas dari
mudahnya memesan ojek tersebut, sehingga para kriminal ini dengan gampangnya
dapat mendekati calon korban dan melakukan aksinya. Biasanya para calon korban
dipesan untuk mengantarkan penumpangnya ke tempat yang sepi, kemudian di dalam
perjalanan, penumpang disekap atau dibunuh dan kendaraannya dirampas. Adapun
area perampasan biasanya terjadi di sekitaran daerah rawan yaitu Kertapati,
Plaju, Lemabang atau Tangga Buntung. Hal ini tidak mengherankan karena memang
keempat daerah itu sudah sangat terkenal menjadi tempat dengan angka
kriminalitas yang tinggi. Pelaku perampasan ini biasanya kebanyakan anak muda
yang ingin mendapatkan uang dengan mencari jalan pintas.
Tren
kejahatan ini nampaknya masih akan terus berlanjut, mengingat bahwa jumlah
supir ojek makin terus meningkat hari lepas hari dan ditambah belum adanya
kejelasan mengenai regulasi dan keamanan bagi supir ojek online.
Salam Mas Petrus,
BalasHapusTerima kasih atas tugasnya. Tulisan Mas Petrus sudah sangat bagu. Untuk menyempurnakan berikut beberapa saran dari saya:
1. Terkait penulisan judul yang Mas Petrus bikin sudah benar. Namun menurut saya judul ini masih standar mas. Mungkin bisa dijadikan lebih menarik lagi. Judul bisa dibuat lebih menggelitik perasaan dan respon dari pembaca. Misalnya menggelitik rasa ingin tahu, menggelitik emosi dan sebagainya. Judul yang Mas Petrus buat di atas sekedar kalimat berita semata bisa diubah menjadi kalimat tanya misalnya: Pencurian Kendaraan Bermotor Menjadi Tren Kriminalitas Kota Palembang? atau silahkan diotak-atik menjadi lebih menggoda mas. Karena kekuatan judul merupakan salah satu faktor penarik utama pembaca kepada tulisan kita.
2. Terkait dengan modul V pealtihan yang diberikan saya melihat di sini Mas Petrus belum memaksimalkan lead. Sama dengan strategi pembuatan judul menurut saya Mas Petrus bisa merubah lead yang sudah dituliskan di atas menjadi seperti ini:
Mengapa pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan, terutama yang menimpa supir transportasi online menjadi tren kriminalitas Kota Palembang?
Jadi tak perlu Mas Petrus membuka dengan data-data yang komplit baru masuk ke pertanyan yang menggoda. Strukturnya bila dibalik akan lebih menarik.
Mas Petrus bisa langsung membuka dengan Lead pertanyaan tersebut, sehingga begitu membaca, audience langsung diselimuti rasa penasaran dan keingintahuan. Nah dari rasa keingintahuan itu kemudian data yang dimunculkan Mas Petrus menjadi sangat bermakna.
Saran saya sih di awal tak perlu langsung disajikan data=data detail yang nantinya melelahkan. Cukup pertanyaan singkat yang membuat penasaran, atau humor kocak yang membuat terpingkal, atau hal-hal remeh temeh namun emosional, dramatik dan hal-hal menarik lainnya.
Kira-kira itu dulu dari saya Mas Petrus. Silahkan kita berdiskusi jika ada pertanyaan, atau sesuatu yang masih mengganjal di hati Mas Petrus.
Silahkan ya Mas Petrus jangan sungkan-sungkan. Oh ya untuk keperluan Konferensi Online (KO) agar kita bisa berdiskusi secara langsung mohon saya dikirimkan alamat email gmail Mas Petrus ke email saya agar minggu ini kita bisa mencobanya melalui google hang out. Ini email saya ya mas: wawicaksono@gmail.com. Mas Petrus bisa menginformasikan emailnya ke email tersebut sekaligus sebagai reminder buat saya agar selalu teringatkan. Terima kasih.