PESAN-PESAN PENTING

1. Diharapkan semua peserta rajin mengecek "junk email" karena terkadang email dari milis masuk ke kolom tersebut tanpa kita kehendaki;

2. Sebelum menayangkan setiap tugas menulis di blog ini, mohon isi "label" di sebelah kanan dengan nama masing-masing peserta untuk memudahkan pembimbing mengidentifikasinya, lalu klik "Done";

3. Semua tulisan yang telah dikirim dan ditayangkan tidak boleh dihapus, melainkan boleh diedit dan di bagian kanan judul tulisan dapat diberikan keterangan tambahan (misalnya: Edit 1, Edit 2, dst). Dengan begitu hasil review yang ditulis di kolom komentar oleh pembimbing tidak terhapus;

4. Para peserta bebas memberikan komentar yang saling membangun pada tulisan peserta lainnya.

***

Sabtu, 31 Maret 2018

TUGAS MODUL IV


POLA PIKIR YANG SALAH DALAM TRADING SAHAM

                Trading saham sekarang sudah mulai menjamur di kalangan anak muda. Kalau sepuluh tahun yang lalu, masih banyak anak muda yang belum paham soal trading, situasinya berbeda jauh dengan sekarang. Banyak sekali anak muda yang sekarang mulai melakukan aktifitas trading saham. Bagi para penggiat saham pemula, salah satu faktor yang menjadi daya tarik dari trading saham adalah kesempatan untuk dapat menghasilkan uang tanpa perlu bersusah payah bekerja lagi. Benarkah demikian ? Kenyataannya hanya satu dari sepuluh orang trader pemula yang mampu bertahan di kejamnya bursa pasar saham Indonesia, sisanya mengalami kebangkrutan atau menyerah dan pergi meninggalkan dunia ini dengan anggapan bahwa trading saham itu adalah judi. Mengapakah demikian? Apa yang salah? Salah satu faktor utama yang saya soroti secara pribadi adalah mengenai pola pikir dalam trading.
                Ada 3 faktor yang mempengaruhi kesuksesan trading seseorang, yaitu mind, money management dan trading system. Berdasarkan pengalaman, mind (pola pikir) merupakan faktor yang memberikan kontribusi terbesar dalam kesuksesan trading seorang trader, yaitu 50%, sisanya adalah 40% money management dan 10% trading system. Ironisnya, hanya sedikit sekali trader pemula yang benar-benar mempelajari mengenai unsur pola pikir ini, dan malah menghabiskan sebagian besar waktu mereka mempelajari mengenai trading system. Mengapa demikian? Menurut saya pribadi, ada beberapa faktor, salah satunya  yaitu masih kurangnya edukasi mengenai apa itu trading saham. Pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih kurang dalam memberikan edukasi yang memadai kepada para trader pemula. Faktor lainnya adalah banyaknya pemikiran yang salah yang terlanjur beredar di kalangan sesama trader, sehingga sesuatu yang salah itu dibicarakan berulang-ulang diantara sesama trader, yang akibatnya lama kelamaan hal yang salah tersebut dianggap menjadi sebuah kebenaran. Apa saja pola pikir yang salah tersebut? Mari kita pelajari lebih dalam.
Ada banyak sekali pola pikir yang salah yang dimiliki oleh trader pemula. Namun tulisan kali ini hanya akan membahas mengenai permasalahan yang umum saja. Pertama, pola pikir yang menganggap bahwa trading saham itu adalah cara cepat untuk menjadi kaya. Alangkah baiknya kalau memang demikian! Faktanya, jauh panggang dari api. Agar seorang trader dapat berhasil, dibutuhkan disiplin, kerja keras, dan adanya konsistensi untuk terus belajar setiap harinya.  Kedua, banyaknya lembaga seminar yang memberikan iming-iming bahwa cukup belajar sebentar saja di seminar mereka, maka trader sudah pasti dijamin memiliki kemampuan yang mumpuni dalam trading, sehingga memberikan kesan bahwa trading saham itu mudah. Tentu saja itu tidak benar. Para penyedia seminar tersebut hanya memanfaatkan para trader pemula sebagai tambang uang mereka, tanpa memedulikan nasib sesungguhnya para trader pemula ini. Ketiga, dunia trading adalah dunia yang memiliki realitas yang berbeda dengan kehidupan manusia sehari-hari. Di dalam trading seorang trader akan dipaksa melawan dirinya sendiri. Rasa takut, rasa tamak, ego, rasa ingin selalu benar, akan muncul silih berganti dalam kehidupan trading seorang trader. Tentu saja apabila trader tersebut tidak memiliki pengetahuan mengenai bagaimana dia harus bersikap dalam dunia trading, maka ia akan terjebak dalam keputusasaan, kelelahan melawan dirinya sendiri.
Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh seorang trader? Tentu saja harus mengubah pola pikirnya terlebih dahulu, pola pikir yang salah diganti dengan yang benar. Misalnya pola pikir yang menganggap bahwa trading itu adalah cara cepat untuk menjadi kaya. Gantilah pola pikir tersebut dengan berpikir bahwa trading itu memang pada hakikatnya dapat menjadi salah satu jalan menuju kekayaan dan kemakmuran, akan tetapi semuanya butuh proses, tidak ada kesuksesan yang dapat diraih dengan instan. Misalnya lagi pola pikir yang menganggap trading itu mudah. Buang jauh-jauh pola pikir itu, tidak ada kesuksesan yang dapat diraih dengan mudah. Trading itu simpel, tapi tidak mudah. Seorang trader harus belajar terus menerus melawan dirinya sendiri, memperbaiki setiap hal yang salah, yang menganggu performa trading-nya.  Kemudian setelah itu, seorang trader harus terus memperbaiki performa trading-nya dengan sering membaca buku atau berdiskusi dengan trader senior yang sudah memiliki pola pikir yang benar. Dengan demikian diharapkan bahwa semakin hari, trader tersebut mampu membenahi pola pikirnya menjadi pola pikir seorang trader profesional.