POLA PIKIR YANG SALAH DALAM TRADING SAHAM
Trading
saham sekarang sudah mulai menjamur di kalangan anak muda. Kalau sepuluh tahun
yang lalu, masih banyak anak muda yang belum paham soal trading, situasinya
berbeda jauh dengan sekarang. Banyak sekali anak muda yang sekarang mulai
melakukan aktifitas trading saham. Bagi para penggiat saham pemula, salah satu faktor
yang menjadi daya tarik dari trading saham adalah kesempatan untuk dapat
menghasilkan uang tanpa perlu bersusah payah bekerja lagi. Benarkah demikian ?
Kenyataannya hanya satu dari sepuluh orang trader pemula yang mampu bertahan di
kejamnya bursa pasar saham Indonesia, sisanya mengalami kebangkrutan atau
menyerah dan pergi meninggalkan dunia ini dengan anggapan bahwa trading saham
itu adalah judi. Mengapakah demikian? Apa yang salah? Salah satu faktor utama
yang saya soroti secara pribadi adalah mengenai pola pikir dalam trading.
Ada
3 faktor yang mempengaruhi kesuksesan trading seseorang, yaitu mind, money
management dan trading system. Berdasarkan pengalaman, mind (pola pikir)
merupakan faktor yang memberikan kontribusi terbesar dalam kesuksesan trading
seorang trader, yaitu 50%, sisanya adalah 40% money management dan 10% trading
system. Ironisnya, hanya sedikit sekali trader pemula yang benar-benar
mempelajari mengenai unsur pola pikir ini, dan malah menghabiskan sebagian besar
waktu mereka mempelajari mengenai trading system. Mengapa demikian? Menurut saya
pribadi, ada beberapa faktor, salah satunya yaitu masih kurangnya edukasi mengenai apa itu
trading saham. Pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih
kurang dalam memberikan edukasi yang memadai kepada para trader pemula. Faktor
lainnya adalah banyaknya pemikiran yang salah yang terlanjur beredar di
kalangan sesama trader, sehingga sesuatu yang salah itu dibicarakan berulang-ulang
diantara sesama trader, yang akibatnya lama kelamaan hal yang salah tersebut dianggap
menjadi sebuah kebenaran. Apa saja pola pikir yang salah tersebut? Mari kita
pelajari lebih dalam.
Ada banyak
sekali pola pikir yang salah yang dimiliki oleh trader pemula. Namun tulisan
kali ini hanya akan membahas mengenai permasalahan yang umum saja. Pertama, pola
pikir yang menganggap bahwa trading saham itu adalah cara cepat untuk menjadi
kaya. Alangkah baiknya kalau memang demikian! Faktanya, jauh panggang dari api.
Agar seorang trader dapat berhasil, dibutuhkan disiplin, kerja keras, dan adanya
konsistensi untuk terus belajar setiap harinya. Kedua, banyaknya lembaga seminar yang
memberikan iming-iming bahwa cukup belajar sebentar saja di seminar mereka,
maka trader sudah pasti dijamin memiliki kemampuan yang mumpuni dalam trading,
sehingga memberikan kesan bahwa trading saham itu mudah. Tentu saja itu tidak
benar. Para penyedia seminar tersebut hanya memanfaatkan para trader pemula
sebagai tambang uang mereka, tanpa memedulikan nasib sesungguhnya para trader
pemula ini. Ketiga, dunia trading adalah dunia yang memiliki realitas yang
berbeda dengan kehidupan manusia sehari-hari. Di dalam trading seorang trader
akan dipaksa melawan dirinya sendiri. Rasa takut, rasa tamak, ego, rasa ingin
selalu benar, akan muncul silih berganti dalam kehidupan trading seorang
trader. Tentu saja apabila trader tersebut tidak memiliki pengetahuan mengenai
bagaimana dia harus bersikap dalam dunia trading, maka ia akan terjebak dalam
keputusasaan, kelelahan melawan dirinya sendiri.
Lantas, apa yang
bisa dilakukan oleh seorang trader? Tentu saja harus mengubah pola pikirnya
terlebih dahulu, pola pikir yang salah diganti dengan yang benar. Misalnya pola
pikir yang menganggap bahwa trading itu adalah cara cepat untuk menjadi kaya.
Gantilah pola pikir tersebut dengan berpikir bahwa trading itu memang pada
hakikatnya dapat menjadi salah satu jalan menuju kekayaan dan kemakmuran, akan
tetapi semuanya butuh proses, tidak ada kesuksesan yang dapat diraih dengan
instan. Misalnya lagi pola pikir yang menganggap trading itu mudah. Buang jauh-jauh
pola pikir itu, tidak ada kesuksesan yang dapat diraih dengan mudah. Trading itu
simpel, tapi tidak mudah. Seorang trader harus belajar terus menerus melawan
dirinya sendiri, memperbaiki setiap hal yang salah, yang menganggu performa
trading-nya. Kemudian setelah itu,
seorang trader harus terus memperbaiki performa trading-nya dengan sering
membaca buku atau berdiskusi dengan trader senior yang sudah memiliki pola
pikir yang benar. Dengan demikian diharapkan bahwa semakin hari, trader
tersebut mampu membenahi pola pikirnya menjadi pola pikir seorang trader
profesional.